Rabu, 08 September 2010

Membandingkan-Cinta Allah-dgn Cinta Manusia/Harta. Menggapai-Cinta Allah.


Assalamualaikum wr.wb.

Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Q-S At-Taubah Ayat: 24
Jika seorang manusia sedang jatuh cinta kepada sesuatu atau pasangannya (kekasihnya). Itu adalah nafsu. Kalau tidak dikendalikan, akan membawa manusia ke jalan syetan. Ada beberapa tanda-tanda yang dirasakan, yaitu:
1. Hatinya merasa memiliki dan merasakan getaran cinta (Untuk pasangannya).
2. Badannya juga merasakan getaran. Yaitu getaran rindu (untuk pasangannya).
3. Fikirannya terbayang berjuta khayalan dan keindahan.
Jika seorang manusia sedang jatuh cinta kepada Allah ( KEKASIH_nya). Itu adalah iman. Yang membuat manusia hidup selalu dalam ketenangan (nafsul mutmainnah). Ada beberapa tanda-tanda yang dirasakan, yaitu:
1. Hatinya juga merasakan getaran cinta.
2.Badannya merasakan getaran. Yaitu gataran iman.
3. Fikirannya tiada khayalan dan bayangan keindahan duniawi.

Muslimin wal Muslimat yang dirahmati Allah. Pada artikel ini penulis akan membahas kedua perbedaan di atas.

Bila manusia mencintai "sesuatu" (harta dan manusia), Itu adalah fitrah. Fitrah ini adalah hawa nafsu yang diberikan oleh Allah kepada mahluknya (Q-S Ali Imran ayat 14), yaitu manusia atau hewan. Hanya saja perbedaanya, jika manusia diberikan akal, namun hewan tidak. Perasaan cinta terhadap "sesuatu" ini datang dengan sendirinya. Tidak seperti rasa cinta terhadap Allah, yaitu harus dicari baru kita bisa mendapatkannya. Bila manusia mencintai "sesuatu" katakanlah itu harta benda, maka manusia biasanya lupa dengan Tuhannya, sehingga menyebabkan manusia terjerumus ke jalan syetan seperti, merasa memiliki (sombong), merendahkan orang lain, lalai atau lupa beribadah, dll. Contoh lainnya, bila manusia mencintai seseorang, katakanlah itu keluarganya atau pasangannya. Maka akan timbul perasaan rindu, cemburu, buruk sangka dll. Semua perasaan ini adalah nafsu, biasanya akan berujung pada emosi. Sifat syetan juga namanya. Semua perasaan ini apabila tidak disadari oleh manusia, maka akan membuat manusia terlena ke dalam kenikmatan dan keindahan duniawi yang menyebabkan manusia lupa terhadap Tuhannya. Allah Robbul Aalamiin.

Bila manusia mencintai Allah, Rasulullah dan jihad fii sabilillah itu adalah iman. Berbeda dengan hawa nafsu. Iman atau Hidayah itu tidak datang dengan sendirinya seperti hawa nafsu. Tapi harus dicari, manusia baru bisa mendapatkannya. Sama dengan mencari rejeki. Biasanya ini melalui proses yang panjang dan berliku. Ketika manusia jatuh cinta kepada Allah, maka yang dirasakan manusia di dalam hati adalah getaran cinta, dalam badannya terasa getaran iman, dalam fikirannya tiada bayangan khayalan dan keindahan duniawi. Semua perasaan ini baru bisa didapat setelah manusia banyak melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah ﷺ , terutama sholat, membaca Al-Quran dan Dzikrullah lainnya. Waktu yang lebih utama adalah tengah malam.

Bagaimanakah wujud hati yang merasakan getaran cinta dan badan merasakan getaran iman kepada Allah dan Rasulnya ?..... Dan bagaimana pula fikiran manusia bisa tanpa khayalan ?..... Untuk lebih jelasnya silahkan anda buka RAHASIA DI BALIK DAHSYATNYA SURAT AL-ANFAL AYAT 2.

Jika manusia lebih mencintai "sesuatu" (harta benda dan manusia) dari pada PEMILIK-nya (pemilik harta dan manusia sesungguhnya itu adalah Allah). Maka rasa cinta (hawa nafsu) itu bisa menutupi iman manusia. Artinya manusia akan sulit mengendalikan nafsunya, karena telah diperbudak oleh "sesuatu" atau nafsu. Sebab, jika pada saat sang PEMILIK sesungguhnya (Allah) mengambil "sesuatu" dari manusia (kehilangan), maka manusia akan merasakan kehilangan, kepedihan dan sakit hati (penyakit hati) yang mendalam. Pada saat itulah timbul sifat-sifat syetan yang menutupi iman yaitu emosi, frustasi, depresi, bahkan sampai bunuh diri.

Jika manusia lebih mencintai Allah dari pada "sesuatu" (harta benda dan manusia). Maka rasa cinta itu bisa menutupi nafsu manusia. Artinya bukan kehilangan nafsu, tetapi manusia bisa dengan sangat mudah mengendalikan nafsu. Sebab pada saat PEMILIK yang sesungguhnya (Allah) mengambil "sesuatu" dari manusia (kehilangan). Maka manusia tidak akan merasakan kepedihan, sakit hati (penyakit hati) dan kehilangan. Yang dirasakan adalah ikhlas, sabar dan tawakkal. Jelas ia tidak merasakan sakit hati dan kehilangan . Karena pada hakikatnya semua yang diambil itu adalah milik-NYA. Bukan milik manusia. Karena ia lebih mencintai PEMILIK-nya dari pada "sesuatu".

Para pembaca yang dirahmati Allah. Dari tulisan di atas terungkap jelas bahwa kebanyakan manusia lebih mencintai harta benda dan manusia dari pada cinta kepada Allah,  Rasulullah ﷺ dan jihad fii sabilillah. Padahal seharusnya manusia lebih mencintai Allah, Rasul dan jihad fii sabilillah dari .pada cinta kepada sesuatu apapun. Jika manusia lebih mencintai Allah dari pada "sesuatu apapun". Sudah pasti manusia mencintai sesamanya. Tetapi jika manusia lebih mencintai "sesuatu yang lain dari pada Allah", belum tentu manusia mencintai Allah. Malah biasanya manusia itu lupa kepada Allah.

Sulit memang untuk tidak merasakan sakit, pedih dan kehilangan ketika manusia diuji. Sulit memang untuk mengikhlaskannya. Tapi bagi hamba Allah yang rajin melakukan amalan-amalan sunnah tidaklah sulit. Secara otomatis perasaan pedih hanya sedikit yang dirasakan. Bahkan bagi orang-orang yang sangat rajin melakukan amalan-amalan sunnah pada tengah malam yaitu sholat malam (Tahajjud) dan Dzikrullah lainnya. Tidak merasakan sakit dan pedih. Semakin banyak manusia melakukan amalan-amalan sunnah, maka semakin tidak terasa pedih ketika mendapatkan ujian. Sebaliknya, semakin jarang melakukan amalan-amalan sunnah, maka semakin terasa kepedihannya. Bagi anda yang merasa sulit untuk menghilangkan rasa kesal, pedih dan sakit hati ketika mendapatkan ujian, Anda akan dipandu di sini agar mudah untuk mengikhlaskannya.

Hamba Allah yang mulia. Anda tidak perlu menjadi seorang sufi atau ahli tasauf, dan tidak juga perlu menuntut ilmu sampai berada pada tingkatan ma'rifat untuk bisa mencintai Allah melebihi dari segalanya. Karena untuk mencapai semua itu sangatlah sulit. Tapi cukup berada pada tingkatan taubat-pun anda pasti bisa. Syaratnya, dibuka dulu link di atas, dibaca dan diamalkan secara berkelanjutan.

Muslimin wal Muslimat. Sekian dulu ya?.....Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda.

Wassalam.



technorati code:
78ZSUBKZVZJZ

Kamis, 12 Agustus 2010

Sholat malam|Tahajjud.Nafsul-Mutmainnah.Obat-Penyakit Hati dan Medis dgn Sholat malam|Tahajjud. Mutmainnah.

Rahasia Di Balik Dahsyatnya Surat Al-Anfal Ayat 2

Obat- Penyakit Hati. Pengobatan Alternatif Melalui Sholat Malam (Tahajjud). Membersihkan Hati & Penyakit Hati. Manfaat Dzikir. Kunci Mencapai Nafsul Mutmainnah.

Assalamualaikum wr. wb.

"sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah, mereka yang bila disebut (mendengar) nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal". Al-Anfal ayat 2.
Apakah anda merasakan getaran di hati ketika mendengar kalimat-kalimat Allah, Adzan atau ayat-ayat Al-Quran ?.............................
Jika tidak, berarti anda belum............................
Belum banyak melakukan amalan-amalan sunnah.

Banyak macam-macam amalan sunnah yang bisa menimbulkan getaran di hati ketika kita mendengar ayat-ayat atau kalimat-kalimat Allah. Di antaranya yaitu sholat dan dzikir lisan. Dzikir lisan yaitu membaca Al-Quran dan menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang.
"Hai orang-orang yang beriman, ber-dzikirlah (dengan menyebut nama Allah), dzikir yang sebanyak-banyaknya". Al-Ahzab ayat 41.
Seperti: Subhanallah, Alhamdulillah, Laailaahaillallah, Allahu-Akbar, Asstagfirullah juga Asma'ul-Husna dan lain -lain. Semakin banyak kita membaca Al-quran atau menyebut kalimat-kalimat Allah, maka semakin kuat getaran di hati yang kita rasakan ketika mendengar kalimat-kalimat/ nama-nama Allah. Artinya semakin kuat iman kita. Dampak atau efek dari getaran itu mulai terasa setelah kita mengamalkannya.

 “Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami;
sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.”
(Al-Isra’: 107-109)

Hamba Allah yang mulia. Pada postingan ini penulis akan membahas mengenai: Pengaruh getaran di hati ketika selesai melaksanakan sholat, tentunya sholat sunnah yang paling utama (muakad) yaitu sholat malam atau Tahajjud.


Cobalah bangun tengah malam, lalu wudhu, kemudian sholat dua raka'at dua kali, ditambah witir satu raka'at. Jadi semuanya lima raka'at. Setelah itu bacalah Al-Quran paling sedikit lima menit. Ini adalah perintah Allah dalam Surat Al-Muzzammil. Jika anda amalkan itu selama tiga hari berturut-turut, maka anda akan merasakan getaran di hati ketika mendengar kalimat-kalimat atau ayat-ayat Allah. Perasaan getaran di hati itu katakanlah getaran iman. Sebagian orang mengatakannya energi positif. Tapi karena istilah tersebut juga digunakan oleh berbagai agama dan kepercayaan yang berbeda. Maka, kita ganti saja istilah energi positif itu dengan getaran iman.

Kembali kepada getaran iman. Perasaan getaran iman itu membuat hati kita takut untuk berbuat dosa, terhindar dari godaan dan gangguan syetan atau sihir, dan tahan terhadap ujian atau cobaan yang menimpa. Perasaan itu biasanya mulai timbul ketika kita sedang atau selesai mengamalkannya. Bahkan terkadang setelah berkali-kali mengamalkannya. Namun apabila kita ingin cepat mendapatkannya, caranya mudah. Lakukan saja Tahajjud dengan sebelas raka'at, lalu dzikir atau bacalah Al-Quran selama setengah jam atau lebih. Semakin banyak dzikrullah, maka semakin cepat kita dapatkan getaran iman tersebut. Gejala-gejalanya seperti: Air mata mulai menetes berulang-ulang secara tiba-tiba. Tangisan itu membuat perasaan hati menjadi rendah. Merasa tidak berdaya dihadapan Allah. Meluluhkan sifat-sifat sombong yang selama ini pernah kita perbuat. Bayangan dosa-dosa masa lalu melekat dalam ingatan. Sambil menyesalinya, sesekali meneteskan air mata. Hati, badan dan fikiran merasakan getaran Allah, Allah, Allah. Tiada yang lain selain Engkau Yaa Allah. Rabbul Aalamiin. Saat itulah hati mulai terisi iman. Ibarat HP yang baru di charge, maka baterainya mulai terisi. Perasaan ini adalah proses transisi dari lemah iman menjadi lebih kuat. Perasaan ini juga bisa dialami oleh orang yang imannya kuat dan stabil (amalan sunnahnya banyak), dikarenakan ia baru saja bertaubat, setelah ia khilaf berbuat dosa. Persaan ini adalah perasaan cinta dan rindu seorang hamba kepada Tuhannya. Perasaan ini seperti seorang insan yang sedang terbuai merindukan pasangannya. Hanya saja bedanya. Jika perasaan cinta dan rindu kepada Tuhannya itu adalah iman, yang didapat melalui banyak- banyak beribadah. Sedangkan perasaan Cinta dan rindu kepada manusia itu adalah nafsu, yang didapat dengan sendirinya tanpa perlu usaha. Jika manusia sedang terbuai merasakan perasaan cinta dan rindu terhadap pasangan atau kekasihnya. Tentunya ia tidak ingin melupakannya. Apalagi sampai mengkhianatinya. Dan juga selalu menuruti apa saja yang diinginkannya. Begitu juga perasaan getaran iman (cinta Allah ) yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Perasaan ini pun tidak ingin melupakan bahkan sampai mengkhianatiNYA. Dan juga selalu menuruti apa saja yang diperintahkan Kekasihnya yang abadi. Allah Ar-Rohmaan Ar-Rohiim.

Perasaan getaran iman itu apabila stabil (amalan tahajjudnya terus-menerus) sangat dahsyat khasiatnya untuk kekebalan tubuh (sistem imun) terhadap penyakit dan juga sihir. Tentunya ini sangat baik bagi yang berusia lanjut. Bahkan bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang dokter tidak bisa menanganinya. Sudah banyak buktinya. Salah satu buktinya adalah Prof. Dr. Moh. Sholeh. "Saya dulu pernah mengidap penyakit kanker kulit (1982-1987). Dokter sudah angkat tangan. Namun Tahajjud menyelamatkan saya. Setelah itu saya dinyatakan sembuh sama sekali," ujar Prof. Dr. Moh. Sholeh. Sumber: Republika.

Jika anda ingin tahu banyak mengenai manfaat sholat malam (Tahajjud). Anda bisa dapatkan buku-bukunya di toko buku Wali Songo Senen, atau infonya di Google search dengan mengetik kata kunci "Prof. Dr. Moh. Sholeh," di sana akan anda temukan banyak informasi seputar kisah seorang Dokter Mohammad Sholeh, dari pernah menderita penyakit kanker kulit yang parah, kemudian ia meneliti manfaat sholat malam (Tahajjud) bagi kesehatan secara ilmiah berdasarkan ilmu kedokteran, hingga membuka klinik terapi sholat Tahajjud (sholat malam), sehingga banyak sekali para penderita penyakit yang menjadi jamaahnya. Anehnya. Tidak sedikit di antara jamaahnya adalah Dokter.

Membuat Manusia Terbatasi/ Tertahan  dari Nafsu Duniawi
Manfaat lain dari getaran iman adalah bisa membuat manusia terbatasi/ tertahan diri dari nafsu duniawi. Sekalipun itu nafsu syahwat yang sulit ditahan. Karena getaran iman itu adalah perasaan hati yang telah dibentuk oleh manusia melalui banyak-banyak beribadah, lalu diberikanlah oleh Allah suatu perlindungan ke dalam hati manusia melalui MalaikatNya (Q-S: Al-Fath ayat 4), yaitu bisa menutupi perasaan hati manusia yang sebelumnya manusia mempunyai sifat-sifat atau kebiasaan-kebiasaan buruk, katakanlah itu sifat sombong, pemarah, dengki, iri, ria, kikir, penzinah dan lainnya yang berhubungan dengan segala penyakit hati. Sehingga manusia mempunyai rasa takut, takut dan takut untuk berbuat dosa, dan bisa dengan sangat-sangat mudah merubah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, dan terhindar dari segala penyakit hati.

Terhindar dari penyakit hati (syetan di dalam hati) itu maka timbullah ketenangan di hati. Nafsul mutmainnah. Yaitu jiwa (hati) yang tenang. Tidak merasakan kepedihan dan kegelisahan di hati ketika mendapatkan ujian. Anehnya. Tidak ada perasaan takut sama sekali ketika bahaya ancaman kematian mengancam seperti, dalam keadaan gempa (tsunami), Perang, dirampok dan lain-lain. Hati tetap merasa tenang meski dalam keadaan tersebut. Seolah hidup di dunia ini tidak ada apa-apanya. Bukankah perasaan ini yang didambakan bagi setiap orang yang beriman ?.....Selalu siap menerima panggilan malaikat maut pada saat kapanpun. Dimanapun. Menikmati sakaratul maut yang indah.
"Hai jiwa (hati) yang tenang (nafsul mutmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam surgaKu". Q-S Al-Fajr ayat 27-30.
Perasaan tidak takut mati ini jelas sangat bertolak belakang dengan orang-orang yang tidak pernah beribadah kepada Allah atau orang-orang kafir. Mereka mempunyai perasaan terlalu mencintai dunia dan takut akan kematian, seperti yang disabdakan Rosulullah ﷺ. Tapi bagi hamba Allah yang beriman (memiliki rasa getaran iman) tidak terlalu mencintai dunia dan tidak takut akan kematian. Yang terasa di hati adalah ikhlas ketika mendapat ujian, sabar dan tawakkal. 

"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (dzikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28.

"Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran (rasa gelisah) terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih hati.  [Yaitu] orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa"  Q-S Yunus ayat 62-63.

 Hamba Allah yang mulia. Dari kesimpulan tulisan di atas telah kita ketahui bahwa setiap melakukan amalan-amalan yang disunnahkan pasti akan membawa manfaat. Baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya jika meninggalkannya bisa membawa mudharat.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Q-S Al-Isra' ayat 7.
Kebanyakan orang-orang islam hanya tahu kalau manfaat beramal sholeh hanya didapat di akhirat nanti. Itu karena mereka tidak mau mempelajari Al-Quran dan Hadits. Padahal, untuk memahami Al-Quran dan Hadits tidak mesti harus menjadi seorang Ustadz/zah. Banyak orang yang tidak tahu kalau dzikrullah dan sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar (Q-S Al-Ankabut ayat 45). Tulisan di atas telah menjawab semua itu, bahwa sholat yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar tidak cukup hanya dilakukan lima kali dalam sehari. Tapi harus plus sholat sunnah yang utama yaitu sholat malam atau Tahajjud. Karena dulu sholat malam diwajibkan. Setelah turun surat  Al-Muzammil ayat 19-20 baru disunnahkan.

Merubah Perasaan Hati, Badan dan Pengaruh Fikiran
Saudara-saudari yang dirahmati Allah. Jika kita mengamalkan sholat malam (tahajjud) secara terus menerus, maka akan sangat-sangat mempengaruhi hati (membersihkan penyakit hati), mempengaruhi badan (membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit maupun sihir ), dan mempengaruhi fikiran, artinya ada perubahan yang dirasakan dalam fikiran yaitu, tidak ada khayalan dan bayangan keindahan duniawi seperti khayalan dan indahnya cinta, fikiran ngeres, jenuh, bayangan kelam seolah hari depan suram (yang dirasakan ketika seseorang putus asa), prasangka buruk dan fikiran kotor lainnya. Sehingga kita bisa dengan khusuk ketika sedang melaksanakan sholat, karena tidak ada bayangan dalam fikiran yang mengganggu. Karena bayangan itu sesungguhnya adalah syetan yang mempengaruhi fikiran. Jadi ada tiga pengaruh syetan yang menyingkir. Yaitu syetan yang mempengaruhi hati, syetan yang mempengaruhi badan dan syetan yang mempengaruhi fikiran. Jika kita tidak melakukan amalan-amalan ini. Justru yang dirasa dalam hati, badan dan fikiran adalah sebaliknya yaitu, daya tahan tubuh lemah, malas, hati dan fikiran kotor penuh dengan khayalan keindahan duniawi.

Hamba Allah yang mulia. Kekuatan getaran iman itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan tersebut. Jika kita meninggalkan amalan-amalan itu, maka getaran iman itu mulai pudar perlahan-lahan dari hati. Ibarat HP yang tidak dicharge. Maka baterainya mulai lemah. Makin lama makin kosong. Alias lemah dan kosong iman. Saat itu hati mulai rentan terhadap godaan dan gangguan syetan (sihir), emosi, depresi dan seluruh penyakit hati lainnya. Dan daya tahan tubuh mulai melemah, terutama bagi orang yang sudah lanjut usia, lalu mudah terserang penyakit.

Anda belum yakin dengan tulisan ini ?....................Bagaimana mungkin anda bisa mengatakan suatu hidangan rasanya nikmat kalau anda belum pernah mencicipi. Dicoba dulu, baru anda bisa menilai rasanya. Nah. Supaya anda tahu bagaimana kenikmatan yang dirasakan ketika rutin melaksanakan sholat malam (tahajjud). Tentunya perlu pembuktian secara ilmiah melalui studi perbadingan. Caranya. Coba anda lakukan sholat malam (tahajjud) selama dua bulan penuh. Kemudian anda rasakan perubahan dan pengaruhnya di hati, badan dan fikiran. Dan bagi yang mempunyai penyakit berat, ringan atau kambuhan. Silahkan periksa kembali ke dokter.

Setelah selama dua bulan anda mengamalkannya, coba anda tinggalkan amalan-amalan tersebut. Kemudian anda rasakan juga pengaruhnya ketika kosong (iman) itu di hati. badan dan fikiran. Silahkan bandingkan.  Ingat. Ketika anda melakukan studi perbandingan, amalannya haruslah continually atau tiap hari. Tidak boleh libur. Kalaupun libur karena ketiduran. Tidak boleh meninggalkannya lebih dari satu kali. Sebab, semakin banyak libur, maka pengaruh getaran imannya semakin lemah. Alias lemah iman.

Khusus bagi wanita jika berhalangan dianjurkan untuk banyak-banyak berdzikir atau mengucapkan kalimat-kalimat Allah berulang-ulang sebanyak mungkin agar tidak kosong iman. Bisa diucapkan sambil berdiri, duduk atau berbaring. Bisa juga diucapkan di dalam angkutan umum atau bis kota. Tidak harus pakai Tasbih.

Mengucapkan kalimat-kalimat Allah berulang-ulang di tempat keramaian bagi yang belum terbiasa memang sangatlah berat. Tapi jika anda memaksakan diri agar lidah anda mengucapkan kalimat-kalimat Allah minimal 100 kali saja, maka niscaya untuk seterusnya anda akan sangat mudah untuk mengucapkannya. Mengapa demikian ?.....Karena syetan yang menahan lidah anda untuk ber-dzikir itu sudah mulai menyingkir dari diri anda. Buktikanlah !.....

Para pembaca yang mulia. Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin penulis jelaskan tentang manfaat sholat malam (Tahajjud). Namun jika ditulis dalam satu blog ini, mungkin akan terlalu panjang tulisannya. Maka dari itu. Jika anda masih penasaran ingin mengetahui tema yang berhubungan dengan sholat malam (tahajjud) ini. Silahkan anda buka *Membandingkan Cinta Allah dengan Cinta manusia / harta. *Menggapai cinta Allah.

Saudara-saudari yang dirahmati Allah. Cukup sampai di sini dulu. Sekian. Wassalamualaikum. Wr. Wb.